Hate You Love You (Chapter 1) ~ Super Junior's Fan Fiction
Genre : Comedy Romance
Cast : Park Shina (OC), Go Hyunra (OC), Hwang Hyemi (OC), Lee Seungri (OC), all member of Super Junior
~Shina’s Pov~
Aku terbangun
dengan keadaan tubuh yang bermandikan keringat. Jam masih menunjukkan pukul
03.00 pagi, tapi mataku enggan untuk kembali terlelap. Belakangan ini mimpi itu
terus menghantui malamku. Dengan tubuh yang masih bermandikan keringat aku
mengambil jaket yang tersampir di bahu tempat tidurku lalu menuju dapur untuk
mengambil minum, entah mengapa tenggorokanku terasa sangat kering.
“Hya! Oppa,
apa yang kau lakukan disana? Membuatku kaget saja” aku terkejut melihatnya yang
tiba-tiba sudah ada di belakangku.
“Wae?
Memangnya oppa tidak boleh mengambil minum? Reaksimu begitu berlebihan na-ya”
dia mengernyitkan dahinya melihat keterkejutanku.
“Oppa memang
tidak salah kalau mau mengambil minum, tapi opa mengejutkanku.” Aku memanyunkan
bibirku sejenak sebelum aku menyadari tatapannya yang tidak dapat kuartikan “wae
oppa? Apa ada yang salah denganku huh?” tanyaku bingung.
“Aniya” dia
mengibas-ngibaskan tangannya lalu pergi begitu saja.
“Hya! Oppa!
Jungsoo Oppa, waeyo?”
Dia berhenti
sejenak lalu sedikit tersenyum kearahku sebelum menghilang di balik pintu.
-###-
~Jungsoo’s Pov~
“Oppa ayo
kita berangkat, aku tidak mau terlambat kesekolah nanti!” suaranya terdengar
begitu nyaring ditelingaku. Aku buru-buru menuruni tangga untuk menghampirinya.
“Hya! Pelankan
suaramu Na-ya, kau membuat telingaku sakit tahu!” akupun mencubit pelan
lengannya lalu masuk ke dalam mobil.
“Appa, lihat
oppa mencubitku” dia merengek manja pada appa yang berdiri tidak jauh darinya.
Appa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Shina yang masih
sangat kekanakan itu.
“Kajja kita
pergi Na-ya. Bukankah kamu tidak mau terlambat?”
Dia
memanyunkan bibirnya sambil memasuki mobil. Aku hanya tertawa melihat wajah
kekanakannya itu.
“Waeyo oppa?
Kenapa kau menertawakanku seperti itu?” Shina makin memajukan bibirnya.
“Aigoo,
benarkah umurmu sudah 17 tahun? Kenapa tingkahmu masih seperti anak TK yang
manja?” aku mengacak-acak rambutnya dengan sebelah tanganku, sedangkan tanganku
yang lain mengendalikan laju mobil dengan lihainya.
“Aishh, kau
merusak tatanan rambutku oppa! Dan apa kau bilang? Seperti anak TK? Kau pikir
apa yang sedang kau lakukan sekarang tidak kekanakan huh?”
“Dongsaengku
ini ternyata sangat pemarah ya” aku tersenyum singkat padanya sebelum aku mulai
memfokuskan diri ke jalanan yang tengah kami tempuh.
Walau sudah
sama-sama dewasa, tapi aku tetap tidak malu untuk menunjukkan rasa sayangku
padanya. Adikku itu memang masih sangat manja dan kekanakan aku tidak pernah
merasa canggung untuk mengajaknya keluar dan selama ini dia juga tidak pernah
keberatan dengan ajakanku.
‘apa Shina sudah memiliki seorang namachinggu?
Bagaimana sosok namja itu? Apa namja itu sangat tampan? Apakah namja itu baik
hati? Apakah dia ramah dan menyayanginya dengan tulus?’
Aku tersenyum
simpul memandang Shina dengan bibirnya yang masih maju.
‘kau ini, wajahmu itu sangat berbanding tebalik dengan
kelakuanmu’
“Kita sudah sampai tuan putri” ucapku dengan
nada menggoda.
“Ne oppa,
gomawo sudah mengantarkanku” dia tersenyum sekilas sebelum keluar dari mobil.
Aku memandang punggungnya yang mulai menjauh sebelum melanjutkan perjalananku
ke kantor.
-###-
~Author’s pov~
Koridor
sekolah mulai dipenuhi dengan siswa-siswi yang melaluinya. Shina berjalan pelan
menuju kelasnya, untuk kesekian kalinya dia menguap pagi itu. Shina memang
selalu merasa kurang tidur semenjak mimpi-mimpi itu menghantui malamnya.
“Hya! Siapa
ini?” Shina yang setengah tertidur itu dikejutkan dengan tangan dingin yang
terulur menutupi matanya.
“Cepat
lepaskan tanganmu atau kubunuh kau!”
Orang itu
sedikit terkejut mendengar nada tinggi yang Shina ucapkan. Dengan enggan diapun
melepaskan tangannya yang menempel pada wajah cantik Shina.
“Hya! Park
Shina, apa kamu harus sekasar itu sama sahabatmu sendiri?” yeoja itu melangkah
lebih cepat dan berhenti di hadapan shina untuk menghadangnya dengan cara
berdiri sambil membentangkan kedua tangannya.
Shina
berhenti dan hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya itu,
yeoja itu menatap wajah sahabatnya sejenak “ne arraseo, mianhae eo?” Shina
menghela napasnya pelan. Belakangan ini sShina memang sangat tempramental,
entah karena terlalu lelah akibat kurang tidur atau karena mimpi-mimpi yang belakangan
ini terus menghantuinya.
“Mwo? Hanya
itu? Hya! Park Shina-shi, kenapa kau bersikap begitu dingin padaku? Apa
salahku? Apa yang telah terjadi padamu Na-ya?” yeoja itu memberikan tatapan
bingun akan sikap Shina padanya.
Shina
menghela napasnya dalam “ne arraseo, jeongmal mianhae eo? Mianhae Ra-ya”
ucapnya mantap dengan senyum tulus yang tersungging di bibirnya.
“Aigoo,
bagaimana bisa aku tidak memaafkanmu dengan senyum semanis itu Na-ya” yeoja itu
berucap dengan nada riangnya.
“Gomawo
Ra-ya”
Yeoja itu
mengaitkan lengannya pada lengan Shina dan berjalan bersama. Mereka berdua
adalah siswi Golden class Sekolah itu.
“Hyunra, apakah
kalian pasti melupakan sesuatu yang sangat penting?” suara melengking itu mampu
menghentikan langkah kedua sahabatnya.
Sadar karena
teriakannya tidak mendapat respon yeoja itu pun berlari mendekati mereka sambil
berteriak “Hya! Go Hyunra, aku berbicara
padamu! Aish jinjja, kalian ini!”
“Hyemi-ya
bisakah kau pelankan suaramu itu? Ini di sekolah bukan di pasar” Shina menjawab
panggilan yeoja itu dengan nada jengkel.
“Aish jinjja,
apa kalian benar-benar tidak ingat? Sahabat macam apa kalian ini, bisa-bisanya
melupakan ulang tahun sahabatmu? Besok adalah ulang tahun Seungri, masa kalian
lupa? Aigoo” Hwang Hyemi merasa kesal akan sikap kedua sahabatnya itu.
Bagaimana bisa mereka berdua melupakan hari ulang tahun Seungri kali ini?
“Ah matda, I
forget it. What I have to give her huh?” tanya Shina bingung yang hanya di
jawab dengan gelengan oleh kedua sahabatnya itu.
Mereka
berempat memang sudah bersahabat sejak mereka masih kecil. Orang tua mereka
yang merupakan pemilik 4 perusahaan terbesar di Korea Selatan itu saling
mengenal dan bekerjasama di bidang bisnis sehingga merekapun mengenal satusama
lain dan menjadi sahabat. Mereka sangat mengetahui karakter masing-masing yang
berbeda.
-###-
Setelah
mengantar Shina, Jungsoo melajukan mobilnya menuju lokasi pemotretan yang akan
dilakukan di salah satu hotel ternama di distrik Cheongdam. Namja itu langsung
memarkirkan mobilnya dengan mulus di halaman hotel.
“Hyung! Teuki
hyung!”
Jungsoo
berusaha memfokuskan matanya untuk mencari pemilik suara itu. “Neo odiga?”
Jungsoo berteriak untuk mencari sumber suara yang memanggilnya.
“Aku di sini
hyung” namja itu tiba-tiba berdiri di belakang Jungsoo sambil menyentuh
bahunya.
“Hya!
Kyuhyun, kau mengejutkanku! Apa kau mau membuat jantungku copot huh?” Jungsoo
mengomel kesal melihat tingkah Kyuhyun yang sangat senang menjahilinya itu.
Melihat reaksi Jungsoo, Kyuhyun hanya menyeringai senang sambil tangannya
mengacak-acak rambutnya.
“Hyung, kajja
kita masuk”
“Aish anak
ini. Hya! Kyuhyun tunggu aku!” pekik Jungsoo sambil menyusul Kyuhyun yang
berjalan mendahuluinya.
-###-
Shina dan
Hyunra sibuk memikirkan kado apa yang akan mereka berikan pada Seungri
nantinya. Sedangkan Hyemi tersenyum puas karena dia sudah menyiapkan kado
spesial untuk sahabatnya itu.
“Mi-ya,
kenapa kamu baru memberitahu kami pagi ini?” tanya shina kesal.
“Kamu sangat
curang Hyemi-ya” sambung Hyunra sambil bersungut-sungut.
“Hya! Kalian
ini benar-benar! Salah sendiri kalian melupakan ulang tahun Seungri” Hyemi
mencibir mendengar pertanyaan kedua sahabatnya itu.
“Apa yang
akan kamu berikan Na-ya?” tanya Hyunra dengan nada putus asa.
“Nan mollayo
Ra-ya. Neo?” Shina menggelengkan kepalanya pelan.
“Nado mollayo
Na-ya”
Mereka berdua
terus bertanya satu sama lain kurang lebih setiap 2 menit sekali saat mereka
mulai terdiam memikirkan kado masing-masing.
BRAK!!
Hyunra dan
Shina terkesiap mendengar suara gebrakan meja tepat di depan mereka.
“Hya! Kau
hampir membuat jantungku copot Mi-ah “ Sahut mereka berdua bersamaan.
“Ck. Harusnya
aku yang marah pada kalian. Daritadi kalian hanya mengobrol berdua dan
mengabaikanku. Aigoo, kalian benar-benar menyebalkan” Hyemi mencibir kesal.
“Ssstt! Diam,
Seungri datang. Berpura-puralah tidak terjadi apa-apa. Ne?” Shina berbisik pada
kedua sahabatnya yang hanya di jawab dengan anggukan kecil oleh keduanya.
“Good morning Seungri-ya” senyum sumringah
tersungging di bibir Hyemi. Yeoja itu merasa sangat senang melihat kedua
sahabatnya kebingungan memilih kado apa yang akan mereka berikan pada Seungri.
“Waegeure?
Tidak biasanya kau bersikap manis padaku Mi-ah”
“Mwo? Itukah
tanggapanmu akan sikap manisku padamu? Hya! What’s your problem Ri-ah? Apa aku
salah jika aku berbuat manis padamu?” Hyemi menyipitkan kedua matanya menatap
Seungri yang dengan sembarangan sudah menuduhnya memiliki maksud tersembunyi.
“Aniya, hanya
saja aku merasa sikap kalian pagi ini sedikit aneh” Seungri menatap kami
bingung.
PLETAK!!
“Yeoja babo!”
“Hya! Na-ya
wae? Kenapa kau memukul kepalaku huh?” Seungri mengelus kepalanya dan meringis
kesakitan.
“Karena kau
berprasangka buruk saat kami bersikap manis padamu. Maka aku akan bersikap
seperti biasanya” Shina menjawab enteng pertanyaannya itu.
-###-
Bel istirahat
berbunyi nyaring di sepenjuru sekolah. Koridor sekolah itupun mulai dipenuhi
dengan siswa-siswi yang ingin pergi ke kantin. Tak terkecuali koridor Golden
Class yang selalu terlihat bersih dan tersusun rapi itu mulai di penuhi dengan
siswa-siswi Golden Class. Tetapi bedanya, setiap jam istirahat ataupun masuk,
koridor Regular Class selalu terlihat penuh sesak oleh murid-murid dari Regular
Class. Sedangkan koridor Golden Class selalu terlihat lapang walaupun seluruh
murid Golden Class berada disana.
SMA Andromeda memang merupakan sekolah
bergengsi di Korea Selatan. Hanya orang-orang kaya yang bisa bersekolah disana.
Pembagian kelaspun didasarkan dengan nilai harian siswa-siswi disana. Golden
Class terdiri dari 3 kelas yang setiap kelasnya diisi dengan 10 murid dengan
nilai tertinggi dari seluruh murid disana.
Hyemi,
Hyunra, Shina, dan Seungri juga merupakan bagian dari Golden Class. Mereka
memiliki bakat yang sangat luar biasa untuk remaja seumuran mereka. Ke-empat
yeoja itu sedang menikmati makan siang mereka di bangku khusus Golden Class
(salah satu fasilitas yang didapatkan oleh murid Golden Class adalah
mendapatkan bangku khusus dengan posisi strategis dan dengan pemandangan yang
indah. Bangku itu juga nerupakan bangku yang di desain khusus dengan desain
mewah dengan sentuhan aksen keemasan sesuai dengan nama kelasnya yaitu Golden
Class). Kantin sekolah ini terlihat seperti restoran bintang 5 dengan menu-menu
spesial yang tersedia setiap harinya.
“Besok kalian
harus datang ke pesta ulang tahunku ne?” tanya Seungri dengan semangat.
“Dangyunhaji!
Tentu saja kami akan datang. Kami tidak mungkin melupakan hari ulang tahunmu
bukan?” Hyemi menjawab pertanyaan Seungri dengan nada sedikit menyindir.
“Ne. Aku
pasti datang Ri-ah” Shina dan Hyunra menjawab bersamaan. Mereka berdua saling
berpandangan heran lalu mereka tertawa melihat ekspresi kebingungan satu
samalain.
-###-
Pemotretan
selesai lebih awal hari ini. Jungsoo sedang bersiap-siap untuk pulang saat
tiba-tiba sebuah suara menghentikan kegiatannya.
“Hyung, kami
kerumahmu ne?” namja itu tersenyum lebar.
“Mwo?
Kerumahku? Ijeya?” Jungsoo membelalakan matanya tak mampu menyembunykan
ekspresi terkejutnya. “Siwonie, kau bercanda kan?” Jungsoo berusaha untuk
menutupi ekspresi terkejutnya dengan sebuah senyum yang dipaksakan.
“Aish waeyo
hyung? Kau pelit sekali hyung” sambung
Sungmin
“Kami ingin menginap dirumahmu hyung. Bukankah kami tidak pernah
menginap disana? Butakalke?” Kyuhyun
memasang ekspresi penuh harapnya dengan sedikit melakukan aegyo.
“Ne, arasseo.
Kalian boleh menginap dirumahku. Tapi bukan malam ini, eo? Aku sudah ada janji
malam ini” Jungsoo menjawab dengan nada tenang dan serius.
“Mwo? Teukki
hyung ada janji? Dengan seorang yeoja? Apa yeoja itu adalah yeojacinggu-mu?” keduabelas
member Super Junior yang lain itu berkata bersamaan.
“Wahh
ternyata kita tidak salah memilih Leeteuk hyung untuk menjadi leader kita ya.
Hyung, apa yeoja itu cantik? Bagaimana kepribadiannya? Apakah yeoja itu baik?
Hyung kenalkanlah yeoja itu padaku. Kalau dia cantik, aku siap menerimanya”
ucap Kyuhyun dengan wajah tanpa dosanya.
PLETAK!!
“Aww appo hyung!
Aish jinja” kyuhyun mengusap-usap kepalanya yang dipukul Jungsoo.
“Hya! Namja
babo! Sudahlah aku harus pergi sekarang. Nan kalke eo? Annyeong!!” Jungsoo
melambaikan tangannya kepada member lainnya.
-###-
DRTDRT
“Yobosseo?”
“Oppa, neo
odiga? Aku sudah lama menunggumu. Aku lapar oppa”
“Oppa masih
di jalan. Makanlah duluan, oppa tidak mau penyakit maagh mu kambuh karena
mengungguku. Arrasseo?”
“Ne oppa.
Annyeong”
-TBC-
FFnya gaje ya? haha (lol*). This is my first time write FF. makasih ya buat yang udah meluangkan waktunya untk ngebaca FF gaje ini.
last words : Sorry for thypos
0 comments:
Post a Comment