Hate You Love You (Chapter 1) ~ Super Junior's Fan Fiction

Monday, November 3, 2014

Hate You Love You (Chapter 1) ~ Super Junior's Fan Fiction




Genre : Comedy Romance
Cast : Park Shina (OC), Go Hyunra (OC), Hwang Hyemi (OC), Lee Seungri (OC), all member of Super Junior


~Shina’s Pov~

Aku terbangun dengan keadaan tubuh yang bermandikan keringat. Jam masih menunjukkan pukul 03.00 pagi, tapi mataku enggan untuk kembali terlelap. Belakangan ini mimpi itu terus menghantui malamku. Dengan tubuh yang masih bermandikan keringat aku mengambil jaket yang tersampir di bahu tempat tidurku lalu menuju dapur untuk mengambil minum, entah mengapa tenggorokanku terasa sangat kering.
“Hya! Oppa, apa yang kau lakukan disana? Membuatku kaget saja” aku terkejut melihatnya yang tiba-tiba sudah ada di belakangku.
“Wae? Memangnya oppa tidak boleh mengambil minum? Reaksimu begitu berlebihan na-ya” dia mengernyitkan dahinya melihat keterkejutanku.
“Oppa memang tidak salah kalau mau mengambil minum, tapi opa mengejutkanku.” Aku memanyunkan bibirku sejenak sebelum aku menyadari tatapannya yang tidak dapat kuartikan “wae oppa? Apa ada yang salah denganku huh?” tanyaku bingung.
“Aniya” dia mengibas-ngibaskan tangannya lalu pergi begitu saja.
“Hya! Oppa! Jungsoo Oppa, waeyo?”
Dia berhenti sejenak lalu sedikit tersenyum kearahku sebelum menghilang di balik pintu.
-###-
~Jungsoo’s Pov~
“Oppa ayo kita berangkat, aku tidak mau terlambat kesekolah nanti!” suaranya terdengar begitu nyaring ditelingaku. Aku buru-buru menuruni tangga untuk menghampirinya.
“Hya! Pelankan suaramu Na-ya, kau membuat telingaku sakit tahu!” akupun mencubit pelan lengannya lalu masuk ke dalam mobil.
“Appa, lihat oppa mencubitku” dia merengek manja pada appa yang berdiri tidak jauh darinya. Appa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Shina yang masih sangat kekanakan itu.
“Kajja kita pergi Na-ya. Bukankah kamu tidak mau terlambat?”
Dia memanyunkan bibirnya sambil memasuki mobil. Aku hanya tertawa melihat wajah kekanakannya itu.
“Waeyo oppa? Kenapa kau menertawakanku seperti itu?” Shina makin memajukan bibirnya.
“Aigoo, benarkah umurmu sudah 17 tahun? Kenapa tingkahmu masih seperti anak TK yang manja?” aku mengacak-acak rambutnya dengan sebelah tanganku, sedangkan tanganku yang lain mengendalikan laju mobil dengan lihainya.
“Aishh, kau merusak tatanan rambutku oppa! Dan apa kau bilang? Seperti anak TK? Kau pikir apa yang sedang kau lakukan sekarang tidak kekanakan huh?”
“Dongsaengku ini ternyata sangat pemarah ya” aku tersenyum singkat padanya sebelum aku mulai memfokuskan diri ke jalanan yang tengah kami tempuh.
Walau sudah sama-sama dewasa, tapi aku tetap tidak malu untuk menunjukkan rasa sayangku padanya. Adikku itu memang masih sangat manja dan kekanakan aku tidak pernah merasa canggung untuk mengajaknya keluar dan selama ini dia juga tidak pernah keberatan dengan ajakanku.
‘apa Shina sudah memiliki seorang namachinggu? Bagaimana sosok namja itu? Apa namja itu sangat tampan? Apakah namja itu baik hati? Apakah dia ramah dan menyayanginya dengan tulus?’
Aku tersenyum simpul memandang Shina dengan bibirnya yang masih maju.
‘kau ini, wajahmu itu sangat berbanding tebalik dengan kelakuanmu’
 “Kita sudah sampai tuan putri” ucapku dengan nada menggoda.
“Ne oppa, gomawo sudah mengantarkanku” dia tersenyum sekilas sebelum keluar dari mobil. Aku memandang punggungnya yang mulai menjauh sebelum melanjutkan perjalananku ke kantor.

-###-

~Author’s pov~

Koridor sekolah mulai dipenuhi dengan siswa-siswi yang melaluinya. Shina berjalan pelan menuju kelasnya, untuk kesekian kalinya dia menguap pagi itu. Shina memang selalu merasa kurang tidur semenjak mimpi-mimpi itu menghantui malamnya.
“Hya! Siapa ini?” Shina yang setengah tertidur itu dikejutkan dengan tangan dingin yang terulur menutupi matanya.
“Cepat lepaskan tanganmu atau kubunuh kau!”
Orang itu sedikit terkejut mendengar nada tinggi yang Shina ucapkan. Dengan enggan diapun melepaskan tangannya yang menempel pada wajah cantik Shina.
“Hya! Park Shina, apa kamu harus sekasar itu sama sahabatmu sendiri?” yeoja itu melangkah lebih cepat dan berhenti di hadapan shina untuk menghadangnya dengan cara berdiri sambil membentangkan kedua tangannya.
Shina berhenti dan hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya itu, yeoja itu menatap wajah sahabatnya sejenak “ne arraseo, mianhae eo?” Shina menghela napasnya pelan. Belakangan ini sShina memang sangat tempramental, entah karena terlalu lelah akibat kurang tidur atau karena mimpi-mimpi yang belakangan ini terus menghantuinya.
“Mwo? Hanya itu? Hya! Park Shina-shi, kenapa kau bersikap begitu dingin padaku? Apa salahku? Apa yang telah terjadi padamu Na-ya?” yeoja itu memberikan tatapan bingun akan sikap Shina padanya.
Shina menghela napasnya dalam “ne arraseo, jeongmal mianhae eo? Mianhae Ra-ya” ucapnya mantap dengan senyum tulus yang tersungging di bibirnya.
“Aigoo, bagaimana bisa aku tidak memaafkanmu dengan senyum semanis itu Na-ya” yeoja itu berucap dengan nada riangnya.
“Gomawo Ra-ya”
Yeoja itu mengaitkan lengannya pada lengan Shina dan berjalan bersama. Mereka berdua adalah siswi Golden class Sekolah itu.
“Hyunra, apakah kalian pasti melupakan sesuatu yang sangat penting?” suara melengking itu mampu menghentikan langkah kedua sahabatnya.
Sadar karena teriakannya tidak mendapat respon yeoja itu pun berlari mendekati mereka sambil berteriak  “Hya! Go Hyunra, aku berbicara padamu! Aish jinjja, kalian ini!”
“Hyemi-ya bisakah kau pelankan suaramu itu? Ini di sekolah bukan di pasar” Shina menjawab panggilan yeoja itu dengan nada jengkel.
“Aish jinjja, apa kalian benar-benar tidak ingat? Sahabat macam apa kalian ini, bisa-bisanya melupakan ulang tahun sahabatmu? Besok adalah ulang tahun Seungri, masa kalian lupa? Aigoo” Hwang Hyemi merasa kesal akan sikap kedua sahabatnya itu. Bagaimana bisa mereka berdua melupakan hari ulang tahun Seungri kali ini?
“Ah matda, I forget it. What I have to give her huh?” tanya Shina bingung yang hanya di jawab dengan gelengan oleh kedua sahabatnya itu.
Mereka berempat memang sudah bersahabat sejak mereka masih kecil. Orang tua mereka yang merupakan pemilik 4 perusahaan terbesar di Korea Selatan itu saling mengenal dan bekerjasama di bidang bisnis sehingga merekapun mengenal satusama lain dan menjadi sahabat. Mereka sangat mengetahui karakter masing-masing yang berbeda.
-###-
Setelah mengantar Shina, Jungsoo melajukan mobilnya menuju lokasi pemotretan yang akan dilakukan di salah satu hotel ternama di distrik Cheongdam. Namja itu langsung memarkirkan mobilnya dengan mulus di halaman hotel.
“Hyung! Teuki hyung!”
Jungsoo berusaha memfokuskan matanya untuk mencari pemilik suara itu. “Neo odiga?” Jungsoo berteriak untuk mencari sumber suara yang memanggilnya.
“Aku di sini hyung” namja itu tiba-tiba berdiri di belakang Jungsoo sambil menyentuh bahunya.
“Hya! Kyuhyun, kau mengejutkanku! Apa kau mau membuat jantungku copot huh?” Jungsoo mengomel kesal melihat tingkah Kyuhyun yang sangat senang menjahilinya itu. Melihat reaksi Jungsoo, Kyuhyun hanya menyeringai senang sambil tangannya mengacak-acak rambutnya.
“Hyung, kajja kita masuk”
“Aish anak ini. Hya! Kyuhyun tunggu aku!” pekik Jungsoo sambil menyusul Kyuhyun yang berjalan mendahuluinya.
-###-
Shina dan Hyunra sibuk memikirkan kado apa yang akan mereka berikan pada Seungri nantinya. Sedangkan Hyemi tersenyum puas karena dia sudah menyiapkan kado spesial untuk sahabatnya itu.
“Mi-ya, kenapa kamu baru memberitahu kami pagi ini?” tanya shina kesal.
“Kamu sangat curang Hyemi-ya” sambung Hyunra sambil bersungut-sungut.
“Hya! Kalian ini benar-benar! Salah sendiri kalian melupakan ulang tahun Seungri” Hyemi mencibir mendengar pertanyaan kedua sahabatnya itu.
“Apa yang akan kamu berikan Na-ya?” tanya Hyunra dengan nada putus asa.
“Nan mollayo Ra-ya. Neo?” Shina menggelengkan kepalanya pelan.
“Nado mollayo Na-ya”
Mereka berdua terus bertanya satu sama lain kurang lebih setiap 2 menit sekali saat mereka mulai terdiam memikirkan kado masing-masing.

BRAK!!

Hyunra dan Shina terkesiap mendengar suara gebrakan meja tepat di depan mereka.
“Hya! Kau hampir membuat jantungku copot Mi-ah “ Sahut mereka berdua bersamaan.
“Ck. Harusnya aku yang marah pada kalian. Daritadi kalian hanya mengobrol berdua dan mengabaikanku. Aigoo, kalian benar-benar menyebalkan” Hyemi mencibir kesal.
“Ssstt! Diam, Seungri datang. Berpura-puralah tidak terjadi apa-apa. Ne?” Shina berbisik pada kedua sahabatnya yang hanya di jawab dengan anggukan kecil oleh keduanya.
 “Good morning Seungri-ya” senyum sumringah tersungging di bibir Hyemi. Yeoja itu merasa sangat senang melihat kedua sahabatnya kebingungan memilih kado apa yang akan mereka berikan pada Seungri.
“Waegeure? Tidak biasanya kau bersikap manis padaku Mi-ah”
“Mwo? Itukah tanggapanmu akan sikap manisku padamu? Hya! What’s your problem Ri-ah? Apa aku salah jika aku berbuat manis padamu?” Hyemi menyipitkan kedua matanya menatap Seungri yang dengan sembarangan sudah menuduhnya memiliki maksud tersembunyi.
“Aniya, hanya saja aku merasa sikap kalian pagi ini sedikit aneh” Seungri menatap kami bingung.

PLETAK!!

“Yeoja babo!”
“Hya! Na-ya wae? Kenapa kau memukul kepalaku huh?” Seungri mengelus kepalanya dan meringis kesakitan.
“Karena kau berprasangka buruk saat kami bersikap manis padamu. Maka aku akan bersikap seperti biasanya” Shina menjawab enteng pertanyaannya itu.

-###-

Bel istirahat berbunyi nyaring di sepenjuru sekolah. Koridor sekolah itupun mulai dipenuhi dengan siswa-siswi yang ingin pergi ke kantin. Tak terkecuali koridor Golden Class yang selalu terlihat bersih dan tersusun rapi itu mulai di penuhi dengan siswa-siswi Golden Class. Tetapi bedanya, setiap jam istirahat ataupun masuk, koridor Regular Class selalu terlihat penuh sesak oleh murid-murid dari Regular Class. Sedangkan koridor Golden Class selalu terlihat lapang walaupun seluruh murid Golden Class berada disana.
SMA Andromeda memang merupakan sekolah bergengsi di Korea Selatan. Hanya orang-orang kaya yang bisa bersekolah disana. Pembagian kelaspun didasarkan dengan nilai harian siswa-siswi disana. Golden Class terdiri dari 3 kelas yang setiap kelasnya diisi dengan 10 murid dengan nilai tertinggi dari seluruh murid disana.
Hyemi, Hyunra, Shina, dan Seungri juga merupakan bagian dari Golden Class. Mereka memiliki bakat yang sangat luar biasa untuk remaja seumuran mereka. Ke-empat yeoja itu sedang menikmati makan siang mereka di bangku khusus Golden Class (salah satu fasilitas yang didapatkan oleh murid Golden Class adalah mendapatkan bangku khusus dengan posisi strategis dan dengan pemandangan yang indah. Bangku itu juga nerupakan bangku yang di desain khusus dengan desain mewah dengan sentuhan aksen keemasan sesuai dengan nama kelasnya yaitu Golden Class). Kantin sekolah ini terlihat seperti restoran bintang 5 dengan menu-menu spesial yang tersedia setiap harinya.
“Besok kalian harus datang ke pesta ulang tahunku ne?” tanya Seungri dengan semangat.
“Dangyunhaji! Tentu saja kami akan datang. Kami tidak mungkin melupakan hari ulang tahunmu bukan?” Hyemi menjawab pertanyaan Seungri dengan nada sedikit menyindir.
“Ne. Aku pasti datang Ri-ah” Shina dan Hyunra menjawab bersamaan. Mereka berdua saling berpandangan heran lalu mereka tertawa melihat ekspresi kebingungan satu samalain.

-###-

Pemotretan selesai lebih awal hari ini. Jungsoo sedang bersiap-siap untuk pulang saat tiba-tiba sebuah suara menghentikan kegiatannya.
“Hyung, kami kerumahmu ne?” namja itu tersenyum lebar.
“Mwo? Kerumahku? Ijeya?” Jungsoo membelalakan matanya tak mampu menyembunykan ekspresi terkejutnya. “Siwonie, kau bercanda kan?” Jungsoo berusaha untuk menutupi ekspresi terkejutnya dengan sebuah senyum yang dipaksakan.
“Aish waeyo hyung? Kau pelit sekali hyung sambung Sungmin
“Kami ingin menginap dirumahmu hyung. Bukankah kami tidak pernah menginap disana? Butakalke?” Kyuhyun memasang ekspresi penuh harapnya dengan sedikit melakukan aegyo.
“Ne, arasseo. Kalian boleh menginap dirumahku. Tapi bukan malam ini, eo? Aku sudah ada janji malam ini” Jungsoo menjawab dengan nada tenang dan serius.
“Mwo? Teukki hyung ada janji? Dengan seorang yeoja? Apa yeoja itu adalah yeojacinggu-mu?” keduabelas member Super Junior yang lain itu berkata bersamaan.
“Wahh ternyata kita tidak salah memilih Leeteuk hyung untuk menjadi leader kita ya. Hyung, apa yeoja itu cantik? Bagaimana kepribadiannya? Apakah yeoja itu baik? Hyung kenalkanlah yeoja itu padaku. Kalau dia cantik, aku siap menerimanya” ucap Kyuhyun dengan wajah tanpa dosanya.

PLETAK!!

“Aww appo hyung! Aish jinja” kyuhyun mengusap-usap kepalanya yang dipukul Jungsoo.
“Hya! Namja babo! Sudahlah aku harus pergi sekarang. Nan kalke eo? Annyeong!!” Jungsoo melambaikan tangannya kepada member lainnya.

-###-

DRTDRT

“Yobosseo?”
“Oppa, neo odiga? Aku sudah lama menunggumu. Aku lapar oppa”
“Oppa masih di jalan. Makanlah duluan, oppa tidak mau penyakit maagh mu kambuh karena mengungguku. Arrasseo?”
“Ne oppa. Annyeong”
-TBC-



FFnya gaje ya? haha (lol*). This is my first time write FF. makasih ya buat yang udah meluangkan waktunya untk ngebaca FF gaje ini.
last words : Sorry for thypos

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2014 Vanila Shina